Keterangan Gambar : CEO Insan Bumi Mandiri Zulfa Faizah menegaskan jika misi untuk memberi dampak berkelanjutan bagi pedalaman ini harus dilakukan bersama. (Foto : ist/pp)
Bandung, www.parahyangan-post.com – Sebagai lembaga sosial yang berkomitmen untuk mendukung program-program Suistanable Development Goals (SDGs), Insan Bumi Mandiri memaparkan rencana program di tahun 2023 yang berfokus di wilayah terpencil seperti Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Visi misi Insan Bumi Mandiri tersebut dipaparkan dalam acara “ASEAN SPOT: 2030 SDG Goals, Where Are We Know?” yang digelar di Jakarta pada 10 Januari 2023.
Insan Bumi Mandiri memulai program pertamanya di tahun 2015 dengan titik pertama di Alor, Nusa Tenggara Timur. Pada awal berdirinya Insan Bumi Mandiri, mereka hanya membuat program yang menyentuh SDG Goals 4: Quality Education dan SDG Goals 9: Innovation and Infrastructure. Mulai di tahun 2017, Insan Bumi Mandiri mampu membuat program yang menyentuh tujuh SDGs. Sejak 2020 hingga tahun 2022, Insan Bumi Mandiri telah secara konsisten membuat program yang menyentuh sembilan SDGs, termasuk di dalamnya Zero Hunger, Good Health and Well-Being, Quality Education, Gender Equality, Clean Water and Sanitation, Decent Work and Economic Growth, Industry, Innovation, and Infrastucture, Life on Land, dan Partnerships for The Goals. Hal itu mampu dicapai melalui implementasi 1.045 program yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan membantu 307.723 penerima manfaat.
SDGs tersebut terimplementasi dalam program-program seperti perahu pendidikan, perahu ambulans, pemberdayaan tenun, penyaluran air bersih, dan program kurban pedalaman. Beberapa diantaranya juga merupakan hasil kerjasama Insan Bumi Mandiri dengan berbagai perusahaan, lembaga, dan komunitas di Indonesia.
Data dari Philanthropy Trend 2022 yang dipublikasikan oleh Sasakawa Peace Foundation dan Filantropi Indonesia juga menunjukan bagaimana tren filantropi yang terus meningkat sejak tahun 2018 hingga tahun 2022, dimana mayoritas Corporate Philantropy memilih program-program yang berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi, infrastruktur, kesehatan, dan edukasi untuk menjadi program CSR mereka. Sementara itu, Corporate Foundation memfokuskan proyeknya pada bidang kesehatan, infrastruktur, pendidikan, dan ketahanan pangan. Lalu untuk Family Foundation, mereka mengutamakan ketahanan pangan dan kesehatan.
Berkaca dari data tersebut, di tahun 2023 Insan Bumi Mandiri akan secara konsisten fokus pada program-program kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi, khususnya di daerah Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Insan Bumi Mandiri juga mengajak perusahaan, lembaga, dan komunitas lainnya yang memiliki visi sama dalam membantu pedalaman untuk ikut terlibat dalam program-program tersebut.
Dalam pemaparannya di acara ASEAN SPOT: 2030 SDG Goals, Where Are We Know?, CEO Insan Bumi Mandiri Zulfa Faizah menegaskan jika misi untuk memberi dampak berkelanjutan bagi pedalaman ini harus dilakukan bersama. “Dalam Philanthropy Trend 2022 di Indonesia, 17 SDG Goals belum menjadi prioritas banyak organisasi. Maka dari itu, kami mendorong dan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi karena kolaborasi menciptakan dampak yang lebih berkelanjutan. Seperti kata pepatah, jika ingin cepat, pergilah sendiri. Jika ingin pergi jauh, pergilah bersama. Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan berbagai pihak agar bisa berkolaborasi bersama. Saya yakin, bersama-sama kita bisa mewujudkannya dan mewariskan kepada generasi penerus kita,” paparnya.
Informasi seputar partnership dan program-program lainnya dari Insan Bumi Mandiri ini juga bisa diakses melalui website www.insanbumimandiri.org atau Instagram @insanbumimandiri.
(RD/PP)
LEAVE A REPLY