Home Edukasi Di Penghujung Jabatannya Bima Arya Akan Kebut Kembangkan Literasi

Di Penghujung Jabatannya Bima Arya Akan Kebut Kembangkan Literasi

1,173
0
SHARE
Di Penghujung Jabatannya  Bima Arya Akan Kebut Kembangkan Literasi

Keterangan Gambar : Walikota Bogor Bima Arya (Foto : ist/pp)

Oleh : Herman Syahara

Cita-cita  bangsa ini untuk mencapai Indonesia  Emas 2045 tak mungkin tercapai. Hal ini   hanya  akan  menjadi mimpi  jika tidak disertai tekad membangun karakter anak-anak muda melalui  keterlibatan semua pihak  dalam memajukan dunia literasi. 
"Saya termasuk orang yang yakin, bahwa kalau kita abai pada literasi, kalau kita cuek dengan pendidikan karakter anak muda, cita-cita mencapai  Indonesia Emas 2045 hanya mimpi. Kita hanya akan menghasilkan orang-orang yang tidak berkarakter, tidak  bermoral, dan tidak punya adab," ungkap Walikota Bogor Bima Arya dengan ekspresi serius dan suara pelan namun terasa tajam mengiris pendengaran mereka yang hadir  di Auditorium Perpustakaan Kota Bogor, Kamis (12/01). 
Auditorium yang berdaya tampung untuk  80-an  orang itu dipadati para kepala sekolah SD dan SMP se-Kota Bogor dan tamu undangan. Mereka hadir untuk menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Walikota Bogor Bima Arya  dengan CEO Nyalanesia Leonado Fotres. 
Sebelun  pendandatanganan, berlangsung  acaradiskusi bertajuk Bogor Berlari untuk Literasi. Hadir sebagai pembicara Walikota Bogor Bima Arya, Pengamat Sastra dari FIB UI Maman S.  Mahayana, dan Direktur Instituto Italian de Cultura Maria Battaglia yang didampingi penerjemah Dany Sutanto. Acara ini dipandu oleh moderator Julia Basri  pegiat literasi dari Nyalanesia. 
Dalam sambutannya, Bima Arya mengatakan bahwa  setidaknya ada  tiga   instrumen penting yang dapat diandalkan mendorong pengembangan literasi di Kota Bogor. Pertama, di sekolah melalui instrumen “pemaksa” para guru, di rumah dengan instrumen keluarga, dan di ranah publik dengan instrumen  kekuasaan pemerintahan. 
“Siapa pun pejabatnya di Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan, siapapun walikotanya pengganti saya nanti, saya berharap tetap peduli mendukung pada ketiga hal itu,” paparnya. 
Di mata Bima Arta, tidak semua orang memiliki kepedulian ini. Banyak orang hanya peduli pada hal-hal berjangka pendek saja. 
“Proses menumbuhkan minat baca itu kan jangka panjang. Harus di dukung dengan ikhtiar. Jika tidak, sulit mengukur keberhasilan literasi. kita harus fokus pada proses dan ikhtiar ini,” tukasnya. 
Selanjutnya  Bima Arya  menuturkan pentingnya kegiatan literasi  dalam menciptakan  anak-anak muda berkarakter berwawasan, dan beradab. Bonus demografi, tambahnya,   akan menjadi musibah jika hanya menghasilkan ana-anak muda yang tidak berkarakter, tidak berwawasan, juga  tidak beradab. 
Untuk menghindari bencana itu,  anak muda harus didorong bisa  membaca dan  mau membaca. Karena, katanya,  semua orang hebat pasti suka membaca, berilmu, berwawasan, dan beradab. 
Dia menegaskan kepada para tamu undangan, dirinya tidak sedang  bicara tentang orang-orang pintar melainkan tentang  orang yang berkarakter dan  beradab. 
"Orang pintar banyak.  Sekarang kita bisa belajar lewat tiktok. Kita bisa  jadi jenius melalui sosmed atau google. Tapi menjadi anak-anak yang berkarakter dan beradab adalah lain hal, " sambungnya.Bima Arya yakin, membaca  bukan saja dapat  membuat seseorang  menjadi pintar dan berwawasan, tapi juga menjadi seseorang yang berkarakter dan  beradab. 
Pria yang telah dua periode menjabat Walikota Bogor dan akan berakhir tahun 2023  itu mengaku sedih karena dalam amatannya  banyak  orang pintar tapi tidak punya adab. 
Seorang yang berprofesi guru, politisi, menteri, gubernur, walikota,  dan profesi lain sangat mungkin  bisa menjadi orang yang pintar dan beradab. Dan alangkah menyedihkan andai  ada orang sudah tak pintar tidak pula beradab dan tidak  berkarakter. 
“Ini musibah buat kita semua,” tegasnya.  
Bima Arya yang tampil mengenakan busana Sunda pangsi lengkap  mengingatkan, dalam 12 bulan ke depan masa baktinya  sebagai walikota Bogor periode kedua akan berakhir. Oleh karenanya  dalam waktu tersisa  itu dia akan memberi perhatian penuh pada pengembangan literasi Kota Bogor.  
"Mumpung dua belas bulan ke depan saya masih memiliki mandat dan power untuk tandatangan, akan saya manfaatkan untuk membangun anak-anak muda yang berkarakter melalui pengembangan literasi, “ tekad pria yang mengaku semasa kecil sering dibacakan dongeng oleh ayahnya itu.(*)