Home Edukasi Dekan FKIP UIA: Seorang Pemimpin Harus Memiliki Kapabilitas dan Kompetensi

Dekan FKIP UIA: Seorang Pemimpin Harus Memiliki Kapabilitas dan Kompetensi

Disampaikan pada LDK  mahasiswa baru di Villa YASFI Bekasi

349
0
SHARE
Dekan FKIP UIA: Seorang Pemimpin Harus Memiliki Kapabilitas dan Kompetensi

Keterangan Gambar : Dekan FKIP UIA Dr. Misbah Fikrianto MM., M.Pd., M.Si memberikan materi secara lesehan pada Latihan Dasar Kepemimpinan mahasiswa baru FKIP UIA di villa YASFI (foto aboe)

Bekasi, parahyangan-post.com-  Untuk menjadi  pemimpin seseorang harus memiliki kapabilitas, kemampuan dan kopentensi agar yang dipimpin bersedia  mengikuti dengan ikhlas tanpa paksaan. Oleh sebab itu seorang pemimpin  haruslah  amanah dan bertanggungjawab.

Hal tersebut disampaikan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam As Syafiiyah ( FKIP UIA) Dr. Misbah Fikrianto MM., M.Pd., M.Si pada Latihan Dasar Kepemimpinan mahasiswa baru UIA di Villa YASFI, Jatiasih, Bekasi, Selasa malam, 14 Januari 2025.

“Yang menjadi  pemimpin haruslah   orang yang  memiliki ilmu dan  kompetensi. Tidak bisa sekadar ditunjuk tapi tidak memiliki kapabilitas,” tegas Misbah.

LDK FKIP UIA kali ini  bertema membangun  kepemimpinan yang berkarakter  (Leadership Character Building - LCB).   Menurut Misbah tema ini sangat tepat melatih atau menggembleng  diri  mahasiswa  untuk  menjadi pemimpin yang baik. Tidak hanya pemimpin formal tetapi pemimpin untuk diri sendiri dan keluarga.

“Karena pada fitrahnya semua manusia adalah pemimpin. Dan kepemimpinan itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Alla SWT,” tambahnya.

Sebelumnya, di tempat yang sama, Ketua Umum  Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) H. Ismail Lutan   memberikan materi  pengetahuan dasar jurnalistik.

Menurut Ismail  pengetahuan jurnalistik sangat penting bagi mahasiswa. Tidak hanya bagi yang ingin menjadi jurnalis, tetapi siapa saja yang ingin mengembangkan keterampilan berkomunikasi, berpikir kritis, dan berpartisipasi aktif dalam diskusi publik.

 “Dengan memahami dasar-dasar jurnalistik, mahasiswa dapat menjadi konsumen informasi yang cerdas, penulis yang profesional, dan individu yang bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi,” tutur Ismail yang juga Pemimpim Umum parahyangan-post.com ini.

Oleh karena itu, lanjut Ismail, pendidikan jurnalistik harus menjadi bagian penting dari kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia, agar generasi muda dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih berpengetahuan.***(aboe/pp)

Video Terkait: