
Keterangan Gambar : Kepla BNPB, Kepala Pusat Data & Informasi BNPB, Efendy Gozali, Ferry Fadli dan Haryoko hadir dalam Acara #Nangkring Kompasiana di Graha BNPB Lt.15 (Selasa 07/06/2017)
JAKARTA, Parahyangan-Post.com - Malam gelap pula, angin bertiup sedikit kencang.
Pangeran Tumengung Jaya Lopo berkuda meninggalkan tapal batas Kadipaten Paja.
Ki Tumengung berkuda paling depan bersama Jatmiko, putranya yang berwajah
tampan. Sementara di belakang, mengiring tiga orang pembantunya yang setia.
Mereka adalah Penehu Bahusosro, Demang Surongo Marto, Bekel Manyuro. Dan di
belakangnya lagi, sekitar 100 prajurit Mataram dalam keadaan siaga menjaga
keselamatan junjungannya. Hutan kecil di selatan Candi Prambanan sunyi senyap
hampir tak terdengar suara apa pun, kecuali serangga malam dan sekali waktu
ringkik kuda …
Paragraf di atas sepenggal prolog mengawali sebuah kisah drama
radio yang diluncurkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Drama
radio berjudul ‘Asmara di Tengah Bencana’ mengkisahkan sepasang kisah anak
manusia yang berbeda latar belakang status sosial. ‘Asmara di Tengah Bencana,
drama radio berlatar belakang pemerintahan Sultan Agung Hanyoto Kusumo saat
terjadinya bencana letusan Gunung Merapi. Kisah yang diramu dengan persoalan
dendam kesetiaan, kejujuran, serta percintaan manusia mewarnai drama radio yang
mengangkat tema besar bencana.
BNPB menggagas drama radio ini sebagai salah satu upaya
mengkampanyekan budaya sadar bencana di tengah masyarakat. Masyarakat dapat
menikmati kisah drama dan mengenal bencana dan begitu dahsyatnya suatu bencana.
Namun masyarakat juga diedukasi bagaimana melakukan mitigasi dan hidup harmoni
dengan potensi bahaya. Semua ini dibalut dalam sebuah kisah ‘Asmara di Tengah
Bencana.’
Media radio dapat diakses secara luas oleh masyarakat di mana
pun mereka berada. Pendengar didekatkan kembali dengan drama-drama radio serupa
yang telah lama dilupakan, seperti Saur Sepuh atau pun Tutur Tinular. ‘Asmara
di Tengah Bencana’ sebagai obat rindu para pendengar akan kisah-kisah laga
serupa yang dulu populer disiarkan radio.
Drama radio garapan S. Tidjab dan dibantu sutradara Haryoko dan
penata suara Indra Mahendra akan disiarkan oleh 20 stasiun radio, 18 radio
lokal dan 2 radio komunitas. Total episode ‘Asmara di Tengah Bencana’ atau ADB
ini berjumlah 50 episode yang mulai dihadirkan di telinga para pendengar pada
18 Agustus 2016.
Stasiun radio yang menyiarkan ADB antara lain stasiun Radio
Kelud, Merapi, Pariwisata Senaputra (Malang), Thomson Gamma (Majalengka), SPS
(Salatiga), Soka Adiswara (Jember), CJDW FM (Boyolali), Fortuna (Sukabumi),
Gabriel FM (Madiun), Hot FM (Serang), Merapi (Magelang), Persatuan (Bantul),
Aditya (Subang), Gema Surya (Ponorogo), EMC Thomson (Yogyakarta), GeNJ (Rangkas
Bitung), H (Karanganyar), Elpas FM (Bogor), Thomson (Bandung), dan Studio 99
(Purbalinga). Siaran dari setiap stasiun radio berbeda, antar pukul 16.00
hingga 19.00. Pendengar dapat juga mengakses melalui youtube BNPB dengan kata
kunci 'BNPB Indonesia.'
(sumber : BNPB)
LEAVE A REPLY