Keterangan Gambar : Mitra binaan balai ternak BAZNAS Bogor memanfaatkan lahan kosong di sekitar balai ternak dengan komoditas pertanian terpadu. (sumber FOTO: Ist./BAZNAS)
JAKARTA, (Parahyangan-Post.com) -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menjalankan program pertanian terpadu dengan mengintegrasikan antara pertanian, peternakan, dan perikanan, sebagai salah satu upaya mewujudkan ketahanan pangan dalam kondisi pandemi Covid-19. Program pertanian terpadu ini dijalankan oleh Kelompok Peternak di Balai Ternak BAZNAS Kabupaten Bogor dengan menanam sayuran kangkung dan bayam yang ditanam di sebelah kolam ikan sebagai sumber pengairan, dan menggunakan kotoran dari hasil ternak sebagai pupuknya.
Kepala Lembaga Program Pemberdayaan Peternak BAZNAS, Ajat Sudarjat mengatakan seiring dengan kenaikan harga pada beberapa bahan pangan dan semakin meningkatnya kebutuhan, membuat para mustahik binaan berinisatif untuk memaksimalkan lahan yang ada di sekitar balai ternak dengan sistem pertanian terpadu.
“Tanaman kangkung diusahakan di lahan seluas kurang lebih 25 meter persegi yang diolah dengan menggunakan kompos dari kotoran ternak domba itu disandingkan dengan komoditas bayam pada luasan lahan yang sama. Selain dapat memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, program pertanian terpadu juga mampu menjadi sumber penghasilan tambahan bagi keluarga,” jelas Ajat, Jumat (1/5).
Ajat menambahkan pemilihan tanaman kangkung dan bayam dijadikan komoditas utama karena memiliki masa tanam pendek sehingga dapat segera dipanen dalam waktu singkat untuk menyuplai ketersediaan pangan harian.
“BAZNAS mendorong bagaimana orang bisa tetap produktif dalam kondisi yang serba sulit saat ini. Selain fokus dalam mengembangkan hasil dari balai ternak, aktivitas tambahan untuk memanfaatkan ruang-ruang terbuka yang berisi tanaman produktif perlu dilakukan untuk menopang kebutuhan pangan harian mereka dan memiliki keuntungan secara ekonomis,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Pendayagunaan BAZNAS, Randi Swandaru menambahkan dalam kondisi krisis Covid-19 yang tidak bisa diprediksi kapan akan berhenti, perlu adanya upaya antisipasi khususnya terkait dengan cadangan kebutuhan pangan agar masyarakat dapat berproduksi secara mandiri tidak bergantung pada pasokan bahan pangan dari daerah lain.
“Dengan kehadiran BAZNAS terkait program pertanian terpadu dari Balai ternak ini, diharapkan dapat menjadi alternatif masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangannya dengan hasil pengembangan di lahan mereka secara mandiri selama kondisi pandemi ini. Selain itu komoditas ini juga dapat menjadi penghasilan tambahan untuk menopang kebutuhan ekonomi keluarga mereka,” pungkasnya.
Sebelumnya BAZNAS juga telah mengembangkan program pertanian keluarga atau family farming di beberapa tempat seperti Lombok, dan Bogor dengan memberikan bibit tanaman serta pendampingan kepada masyarakat untuk memaksimalkan lahan terbuka di area rumah mereka dengan tanaman produktif yang juga memiliki nilai ekonomis.
(rls/pp)
LEAVE A REPLY