Home Polkam Andhika Hasan: Pendidikan Vokasi Memiliki Tempat di Masyarakat

Andhika Hasan: Pendidikan Vokasi Memiliki Tempat di Masyarakat

Disampaikan pada pada Webinar Pendidikan Vokasi IKP Kominfo dan Komisi I DPR 

716
0
SHARE
Andhika Hasan: Pendidikan Vokasi Memiliki Tempat di Masyarakat

Jakarta, parahyangan-post.com-Ditjen IKP Kominfo Bersama komisi I DPR RI menyelenggarakan  Webinar dengan tema "Pendidikan Vokasi", Selasa, 27 Februari 2024. Tampil sebagai pembicara antara lain Andhika Hasan selaku anggota Komisi I DPR RI, Andi Yuniantoro selaku Praktisi Media Komunikasi Digital dan CEO Inixindo dan Daniel Abadi Sihotang., ST., M.Ling selaku  Direktur Wilayah Rumah Milenial Indonesia.

Dalam paparannya, Andhika Hasan mengatakan, pendidikan vokasi sudah memiliki tempat di masyarakat sehingga menjadi salah satu penunjukan pendidikan bagi masyarakat. Pemerintah telah memfasilitasi pendidikan vokasi karena pendidikan vokasi akan membantu SDM masyarakat Indonesia yang memang sudah harus bersiap untuk menghadapi tantangan Indonesia kedepan untuk Indonesia merdeka 2045. Generasi muda kita harus dibekali kompetensi komunikasi digital yang perkembangan sudah sangat pesat. 

Di samping kesiapan kita untuk menjelang Indonesia emas, kita juga menghadapi bonus demografi dimana perbandingan usia produktif lebih banyak dari usia non produktif. Untuk itu kita harus menyiapkan generasi di usia produktif untuk menjadi para ahli di bidangnya.
"Pendidikan vokasi mempuyai relasi antara kesejahteraan rakyat dengan pendidikan dengan melihat kondisi masyarakat itu sendiri," tuturnya.

Menurutnya, kebutuhan dunia industri terhadap tenaga kerja muda, cekatan dan terampil sangatlah tinggi. Bukan hanya itu, dunia industri juga membutuhkan tenaga kerja dengan sikap dan softskill yang baik, siap dengan perubahan, inovatif serta memiliki daya tahan tinggi. Definisi dari pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang lebih fokus kerja yang dapat menunjang bidang studi tertentu. Pendidikan vokasi merupakan perguruan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian program pendidikan meliputi diploma: D1/Ahli pratama; D2/Ahli muda, D3/Ahli madya dan D4/Sarjana Terapan yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1. 

Sementara itu  Andi Yuniantoro selaku Praktisi Media Komunikasi Digital dan CEO Inixindo mengatakan, pertumbuhan kebutuhan tenaga kerja profesional di Indonesia dan global meningkat pesat dimana kualitas yang berupa keterampilan, pengetahuan dan pengalaman yang spesifik dikombinasikan dengan sertifikasi merupakan key success factor. Sertifikasi adalah investasi dimana memiliki range harga yang berbeda-beda tergantung tipe dan kegunaannya. Untuk itu kita juga masuk ke dunia kerja di era digital maka kita harus bekerja dengan data, memiliki digital skill dan memiliki pola pikir design thinking. Dimana dengan ini kita bisa memiliki jenis pekerjaan yang diminati, ambil sertifikasi kompetensi yang relevan dan memiliki pola pikir belajar sepanjang hayat. 

Sedangkan Daniel Abadi Sihotang., ST., M.Ling selaku  Direktur Wilayah Rumah Milenial Indonesia mengatakan, Industrialisasi membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan, kecakapan, serta sikap yang dibutuhkan dalam dunia industri. Ini semua menjadi fokus pelaksanaan pendidikan vokasi dimana di Indonesia, pendidikan vokasi menjadi alternatif pilihan yang cukup menjanjikan di tengah transformasi Indonesia sebagai negara agraris menuju negara industri. Manfaat pendidikan vokasi ada tiga macam yaitu memiliki keterampilan dalam waktu singkat, mempersiapkan diri memasuki dunia kerja serta mengembangkan minat dan bakat. Bonus demografi akan menjadi sebuah berkat ketika keterampilan bagi angkatan kerja produktif telah dipersiapkan sejak dini. 

Jika pendidikan vokasi maju, maka kesempatan anak  bangsa untuk memasuki dunia kerja atau gerbang ke dunia industri lebih terbuka lebar. Anak-anak bangsa akan tumbuh menjadi tenaga-tenaga ahli yang diperhitungkan di negara sendiri.***(aboe/pp/widi*)